Rurouni Kenshin S2 Eps 7

Alur Cerita Rurouni Kenshin Eps 7

Opening Scene Rurouni Kenshin S2 Eps 7

Pagi yang cerah di kota Kyoto. Dengan latar belakang Gunung Hiei yang megah, Kenshin dan Misao akhirnya tiba setelah perjalanan panjang. Mereka berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai, suasana Kyoto terasa sangat kontras dengan suasana tenang yang biasa mereka alami. Misao terlihat sangat bersemangat, dan Kenshin tetap tenang, namun dengan sorot mata yang serius.

1. Kenshin dan Misao Tiba di Kyoto:

Setelah berhari-hari perjalanan, Kenshin dan Misao akhirnya tiba di Kyoto. Misao merasa terharu bisa kembali ke kota asalnya setelah lama meninggalkan tempat tersebut. Mereka segera menuju ke penginapan Aoiya, tempat Misao dibesarkan, untuk bertemu dengan orang-orang yang ia cintai, terutama kakek Misao, yang selama ini merawatnya setelah orang tuanya meninggal.

Misao (dengan senyum ceria): “Kenshin, kita sudah sampai! Aku tak sabar bertemu kakek!”

Kenshin (dengan senyum kecil): “Ayo kita pergi. Aku ingin bertemu dengan orang yang telah menjaga Misao.”

2. Pertemuan dengan Kakek Misao di Aoiya:

Di penginapan Aoiya, kakek Misao, seorang pria tua yang bijaksana dan penuh kasih, menyambut mereka dengan hangat. Meskipun usianya sudah lanjut, ia tampak penuh semangat dan penuh perasaan terhadap Misao, yang adalah satu-satunya keluarganya yang tersisa. Mereka berbincang sejenak sebelum Kenshin memberitahu kakek Misao tentang niatnya untuk melawan Shishio Makoto, seorang mantan samurai yang kini menjadi ancaman besar bagi Jepang.

Kakek Misao (dengan suara berat): “Aku tahu tentang Shishio. Dia adalah bahaya yang harus dihentikan. Jika kau serius, Kenshin, kami akan mendukungmu.”

Kakek Misao setuju untuk bekerja sama dengan Kenshin dalam melawan Shishio. Ia merasa bertanggung jawab untuk melindungi kota Kyoto dan menghindari kehancuran lebih lanjut akibat pergerakan Shishio.

3. Aoshi Muncul di Kyoto:

Saat pertemuan antara Kenshin dan kakek Misao berlangsung, suasana mendadak berubah tegang. Di luar Aoiya, Aoshi Shinomori, pemimpin Sekihoutai yang pernah menjadi sekutu Shishio, muncul dengan ekspresi dingin dan misterius. Aoshi, yang selama ini berada dalam bayang-bayang Shishio, kini hadir dengan tujuan yang masih belum jelas.

Misao (terkejut, melihat Aoshi): “Aoshi! Apa yang kau lakukan di sini?!”

Aoshi (dengan tatapan tajam): “Aku datang untuk menuntaskan urusan yang belum selesai.”

Kenshin, yang mengenal Aoshi sebagai mantan sekutu Shishio, mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman baru ini. Namun, Aoshi tampaknya tidak berniat bertarung di tempat itu. Sebaliknya, ia hanya mengingatkan Kenshin bahwa pertempuran besar dengan Shishio sudah dekat, dan dirinya tidak akan mundur.

4. Kakek Misao Setuju Menjadi Sekutu Kenshin:

Setelah pertemuan dengan Aoshi, kakek Misao akhirnya mengumpulkan keberanian untuk berbicara lebih lanjut tentang peran yang bisa mereka mainkan dalam perang ini. Meskipun usianya sudah lanjut, ia merasa bahwa Kyoto dan seluruh Jepang membutuhkan perlindungan dari ancaman Shishio. Ia pun memutuskan untuk mendukung Kenshin dalam melawan Shishio, dengan memobilisasi orang-orang yang masih setia kepada mereka.

Kakek Misao (dengan keyakinan): “Aku mungkin sudah tua, tetapi aku tahu apa yang harus dilakukan. Kami akan berperang demi perdamaian. Kenshin, jika kau butuh bantuan kami, kami akan menjadi sekutu yang setia.”

Kenshin (dengan sikap rendah hati): “Terima kasih, kakek Misao. Bersama, kita bisa menghentikan Shishio.”

5. Kenshin Menemui Arai Seiku untuk Memperbaiki Pedangnya:

Di tengah persiapan, Kenshin memutuskan untuk pergi ke tempat tinggal Arai Seiku, seorang perajin pedang legendaris yang dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam membuat dan memperbaiki pedang. Pedang Kenshin, Sakabatou, telah rusak akibat pertarungan-pertarungan sebelumnya. Dengan keinginannya untuk melindungi lebih banyak orang, ia memutuskan untuk memperbaiki pedangnya.

Kenshin (dengan penuh harap): “Arai Seiku, aku membutuhkan pedang yang lebih kuat. Mampukah kau memperbaikinya?”

Namun, Arai Seiku menolak dengan tegas. Ia menjelaskan bahwa pedang, bagi dirinya, bukanlah alat untuk peperangan, melainkan simbol dari perdamaian. Arai Seiku mencintai kedamaian dan tidak ingin karyanya digunakan dalam kekerasan.

Arai Seiku (dengan tegas): “Pedang hanyalah alat. Aku tidak ingin pedangku menjadi alat untuk pembunuhan. Jika kau mencari pedang untuk perang, maka aku tidak bisa membantumu.”

Kenshin (dengan rasa hormat): “Aku mengerti. Tetapi aku juga ingin melindungi orang-orang tanpa melanggar prinsip-prinsipku.”

Arai Seiku (dengan tatapan serius): “Jika kau benar-benar menginginkan kedamaian, maka tidak ada pedang yang akan membantu. Pedang hanya akan menyelesaikan masalah dengan lebih banyak darah.”

Meskipun Arai Seiku menolak untuk memperbaiki pedangnya, percakapan ini membuat Kenshin semakin mantap dalam keyakinannya bahwa ia harus terus berjuang, bukan untuk perang, tetapi untuk perdamaian yang lebih baik.

Ending Scene Rurouni Kenshin S2 Eps 7

Kenshin kembali ke penginapan Aoiya dengan pikiran yang lebih mendalam tentang perjalanan yang harus ia tempuh. Misao dan Kakek Misao menunggu di sana, siap untuk bekerja sama dalam melawan Shishio. Sementara itu, Aoshi yang misterius masih mengawasi dari jauh, menyimpan niat yang belum terungkap. Seperti itulah sebagian alur cerita Rurouni Kenshin S2 Eps 7, untuk lebih lengkapnya kalian bisa nonton anime tersebut dibawah ini. Selamat Menonton.

Terima kasih telah menonton Rurouni Kenshin S2 Eps 7 dan Jangan lupa follow facebook bocilpedia dan jika kalian belum nonton episode sebelumnya Rurouni Kenshin S2 Eps 6.