Rurouni Kenshin S2: Kyoto Disturbance (2024)

Rurouni Kenshin S2 Eps 10

Sinopsis Rurouni Kenshin S2 Eps 10: “Serangan Pertama Pedang Sakaboto”

Di episode ke-10 musim kedua Rurouni Kenshin, penonton dibawa kembali ke alur cerita yang semakin menegangkan. Episode ini memperlihatkan awal pertempuran besar yang telah lama dinantikan, ketika Himura Kenshin, sang Battousai yang telah bersumpah tidak akan membunuh, menghadapi ancaman yang tidak hanya membahayakan dirinya tetapi juga orang-orang yang ia cintai.

Cerita dimulai dengan suasana tegang di dojo Kamiya. Setelah pertempuran sebelumnya dengan anggota Juppongatana, Kenshin kembali ke dojo untuk merencanakan langkah selanjutnya. Kaoru, Yahiko, dan Sanosuke semua terlibat dalam diskusi serius tentang ancaman yang semakin nyata dari Shishio Makoto dan kelompoknya. Di tengah diskusi, seorang pengirim pesan dari Shishio tiba dengan tantangan terbuka. Tantangan itu berbunyi bahwa Shishio tidak akan menunggu lagi; ia akan mengirim salah satu petarung terbaiknya untuk menyerang Kenshin sebagai ujian kemampuan.

Sanosuke, yang dikenal dengan sikap gegabahnya, segera menawarkan diri untuk menghadapi ancaman tersebut, tetapi Kenshin menolak. Ia tahu bahwa pertempuran ini dirancang untuk memancingnya keluar, dan tidak ada orang lain yang seharusnya menghadapi bahaya ini kecuali dirinya sendiri. Dengan penuh tekad, Kenshin mempersiapkan pedang sakaboto-nya, yang telah menjadi simbol prinsipnya untuk tidak membunuh.

Di tengah persiapan Kenshin, kita juga diperlihatkan sekilas tentang Shishio Makoto, yang sedang memimpin kelompoknya dari markas rahasia mereka. Shishio percaya bahwa Kenshin, meskipun kuat, telah menjadi lemah karena sumpahnya untuk tidak membunuh. Ia mengirim salah satu anggota Juppongatana, Sojiro Seta, si “Tenken” yang dikenal dengan kecepatan luar biasa dan senyum dingin, untuk menguji tekad Kenshin.

Ketika malam tiba, Sojiro tiba di dojo Kamiya dengan langkah tenang namun penuh ancaman. Kaoru dan Yahiko yang berada di dalam rumah merasakan aura dingin yang menyelimuti udara. Kenshin keluar untuk menyambut Sojiro, keduanya saling menatap dalam keheningan. Sojiro, dengan senyum santainya, memulai percakapan ringan yang penuh sindiran, mencoba mengguncang emosi Kenshin. Namun, Kenshin tetap tenang, matanya mencerminkan keteguhan seorang samurai yang telah melewati banyak pertempuran.

Pertarungan pun dimulai. Dalam sekejap, Sojiro melesat dengan kecepatan yang hampir mustahil diikuti mata biasa. Kenshin dengan cermat mengantisipasi setiap serangan, meskipun ia menyadari bahwa kecepatan Sojiro jauh melampaui lawan-lawannya sebelumnya. Setiap tebasan pedang Sojiro begitu tajam dan presisi, namun Kenshin, dengan pengalaman dan keahliannya, mampu bertahan.

Sementara duel berlangsung, episode ini juga menggali lebih dalam tentang latar belakang Sojiro. Lewat kilas balik yang diselipkan di tengah pertarungan, kita mengetahui bagaimana Sojiro tumbuh sebagai anak yang sering mengalami kekerasan, hingga akhirnya ia bertemu dengan Shishio. Peristiwa ini menjadi titik balik hidupnya, di mana ia belajar untuk menutupi rasa sakit dan kebenciannya dengan senyuman dingin.

Kembali ke duel, Kenshin mulai menggunakan strategi untuk membaca pola serangan Sojiro. Ia menyadari bahwa kecepatan Sojiro tidak hanya berasal dari teknik, tetapi juga dari ketenangan mental yang luar biasa. Kenshin mencoba mengganggu keseimbangan emosional Sojiro dengan memprovokasi pembicaraan tentang prinsip hidupnya dan hubungannya dengan Shishio. Sojiro, untuk pertama kalinya, terlihat ragu dan emosinya sedikit terguncang.

Puncak episode ini terjadi ketika Kenshin melancarkan serangan pertamanya dengan pedang sakaboto, menggunakan teknik khas Hiten Mitsurugi-ryu. Serangan ini berhasil memukul mundur Sojiro, meninggalkan luka kecil yang membuatnya terkejut. Ini adalah pertama kalinya ia terluka dalam pertempuran. Meski demikian, Sojiro segera bangkit, senyum dinginnya kembali menghiasi wajahnya, dan ia mengumumkan bahwa ini baru permulaan.

Rurouni Kenshin S2 Eps 10 berakhir dengan ketegangan yang menggantung. Sojiro berjanji akan kembali untuk menyelesaikan duel mereka, sementara Kenshin berdiri di bawah sinar bulan, memikirkan langkah selanjutnya. Kaoru dan Yahiko, yang menyaksikan duel dari kejauhan, merasakan kecemasan yang mendalam. Mereka tahu bahwa pertempuran melawan Shishio dan anak buahnya akan menjadi ujian terberat yang pernah dihadapi Kenshin.

Dengan alur cerita yang penuh aksi, emosi, dan refleksi mendalam tentang prinsip hidup, episode ini berhasil menggambarkan kompleksitas karakter Kenshin dan lawannya. “Serangan Pertama Pedang Sakaboto” menjadi pengingat bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada keahlian bertarung, tetapi juga pada keyakinan dan tekad untuk tetap setia pada prinsip, bahkan dalam menghadapi ancaman terbesar.